Rabu, 23 September 2015

Menimbang Cinta



MENIMBANG CINTA

Jadikan cinta menjadi warna hatimu, hingga setiap orang yang kau temui menjadi inspirasi kebaikan yang akan kau tebarkan kembali. Jadikan cinta sebagai gambaran wajahmu sehingga orang akan bahagia ketika berdekatan denganmu karena percikan cahaya-Nya terpancar melalui senyum tulusmu.
Mari mengukur cinta, dengan ukuran iman. Dengan ukuran nabi kita, Nabi Muhammad. Rasulullah tentang bagaimana mengukur kadar cintamu kepada yang engkau cintai.
v  Memilih kalam kekasihnya daripada kalam selain kekasihnya
Sebuah pertanyaan besar untuk kita semua. Salah satu cara mengetahui berapa besar rasa cinta kita adalah dengan “menghitung” seberapa sering kita berkomunikasi atau berdialog dengan yang kita cintai. Mari kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika di samping kita ada sebuah majalah dan kitab suci Al-Quran. Manakah yang kita pilih untuk kit abaca terlebih dahulu?
            Rasanya tidak salah kalau orang menyebut kita pandai mencari alasan. Pada umumnya, jawaban kita yaitu, “Baca Al-Quran kan bisa nanti.”
            Hem., sebenarnya hati nurani kitapun bisa menyanggah alasan itu dengan, “ membaca majalahpun bisa nanti.”
            Saudaraku, inilah bukti. Ketika kita lebih memilih berdialog dengan selainnya, itu adalah tanda bahwa cintamu kepadanya sempurna.
v  Lebih memilih bergaul dengan kekasihnya daripada  bergaul dengan selain kekasihnya
Seseorang yang benar-benar mencintai Allah akan lebih suka duduk bersama, berdua di tempat yang sepih dengan tuhannya daripada bergaul dengan selain-Nya, ia lebih menyukai duduk bersama  orang-orang yang mencintannya. Ia tahu, ketika ia duduk bersama dengan orang-orang yang mencintai-Nya, merekapun akan selalu membicarakan siapa yang mereka cintai. Mereka akan selalu membicarakan allah taala.
            Ia pun tiada akan bisa tenang jika dalam suatu majlis di dalamnya tiada disebut dan diagungkan asma Allah. Ia ingin cepat-cepat pergi dari majelis tersebut, takut menjadi majelis yang tidak di ridhai
v  Lebih memilih keridhaan kekasihnya daripada keridaan selain kekasihnya
Apapun yang menjadi agenda, rencana dan tujuan selalu ia sandarkan kepada siapa yang ia cintai. Hanya kepada Allah taala. Ia lebih mengutamakan Allah dari apapun.

(Yus ibnu yasin tahun 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar